Tangerang -Porosnusantara.id
Dalang maestro KRAT.H.Ki Gunarto Gunotalijendro Dipuro SH MM kembali menggelar Wayang Kulit.
Hadir ketua Organisasi Internasional Wayang UNIMA Samodra Sriwidjaya, Duta Besar, Ketua Pepadi pusat Ir.H.Tumiyono, Pepadi DKI KRT.Agus Joko Riyono SE, ketua Pepadi kota Tangerang Dr.Amarno Y.Wiyono, ketua Senowangi Marsdya TNI (purn) Bambang Soelistyo, DPRD dari Fraksi PDIP kota Tangerang Gesuri Mesias Bintang Merah B.commun.
Dalam sambutannya mengapresiasi Wayang Milenial Jakarta, ternyata sampai saat ini masih banyak penggemarnya.
Sangat antusias dalam melestarikan budaya nan Adiluhung.
Ribuan penonton dari segala penjuru Jabodetabek menikmati sampai pagi hari.
Pagelaran Wayang ini terselenggara atas prakarsa 10 Lintas Komunitas Pecinta Wayang se Jabodetabek. Bersinergi dalam menyambut 1 Suro 1443H.
Biasanya setiap komunitas selenggarakan Wayangan sendiri-sendiri.
Tapi malam ini menyatukan seluruh Komunitas Penggemar Wayang.
Para komunitas juga membludak walaupun cuaca mendung.
Disaat acara mulai, CBD Ciledug diguyur hujan deras 1 jam lamanya.
Namun tidak mengurangi antusias penonton.
Komunitas Jeder Mania, WMSI, Ikatan Pecinta Wayang Sejati, Penggemar Wayang Ki Sinonugroho, Komunitas Penggemar Wayang Sejabodetabek, PKWK, Komunitas Ki Anom Suroto, Sedulur Bayu Adi, Komunitas Wayang Nusantara, Sencaki, SBU, Penggemar Wayang Gunarto Guno Talijendro, Wayang Mania Community, Lintas Komunitas Wayang CBD Ciledug.
Memenuhi pelataran mall CBD Ciledug, bersiap saksikan gelaran pentas Wayang Kulit dengan lakon ; Badudewo Kembar.
Dalam wawancara Media dengan Ki Dalang Maestro Dalang Salto Sawengi Ping Seket, Ki Gunarto Talijendro. “Dikisahkan tentang Perempuan (istri) yang selingkuh karena suami juga selingkuh, tidak bisa menjaga kesetiaan cinta Pasutri.
Ajaran-ajaran yang memberikan pegangan yaitu ; Harta, Tahta, Wanita.
Kita akan kupas malam ini, bahwa kalau suami itu selingkuh, sudah berlaku hukum alam.
Disuatu ketika istrinya pun akan diselingkuhi suami orang.
Prabu Basudewa mencintai penari yang biasa diundang tampil dikeraton.
Kemudian secara kebetulan Istri Beliau juga dicintai Raja lain sehingga hamil.
Raja tersebut berubah wujud menjadi Basudewa, kemudian melakukan Pola Kridaning Asmoro.
Dan istri sangat kecewa, karena dibuang kehutan bahkan mau dibunuh.”
“Sebagai pembunuhnya diutus adiknya Aryaprabu.
Tetapi tidak tega membunuh istri Raja, dalam keadaan hamil karena berarti membunuh 2 nyawa.”
“Dewi Maerah hidup dihutan sendirian dengan keadaan hamil bahkan terancam nyawanya, binatang buas siap melumatnya.
Ada sosok Pendito Begawan Joyokarto memberi pertolongan.
Sampai lahirlah jabang bayi diberi nama Joko Maruto, lalu diboyong kenegaranya Begawan Joyokarto.
Joko Maruto berwujud raksasa yang sangat besar karena bapaknya raksasa.”
“Kelak dikemudian hari Joko Maruto mencari bapaknya yang asli Basudewo, dengan harapan mau mengakui anaknya.
Akhirnya ditantang adu jago, dan matilah ditangan anaknya Prabu Basudewa yang lain.
Hukum alam karma itu berlaku pada siapapun, apabila berbuat selingkuh pada akhirnya akan diselingkuhi juga.”
“Semoga menjadi tontonan menarik sajian lakon “Basudewa Kembar” malam ini.
Ki Gunarto juga diundang pentas Internasional, akan menggelar Wayang di China pada Desember 2025 yad.
Juga Agustus 2025 akan di undang ke Polandia.
Yang akan berangkat nanti yaitu Ki Bimo, selama ini Dalang asuhan saya,” menutup wawancara Sang Dalang Duta Budaya Internasional Amerika-Jepang-Eropa-Australia-Roma-Italia-Vatikan tersebut.
Jurnalis Christy.