Purwakarta – Memasuki musim kemarau, tantangan dalam sektor pertanian semakin nyata terasa di berbagai daerah, termasuk Purwakarta. Musim kemarau yang telah menjadi pola cuaca yang kian teratur dan ekstrem, dipicu oleh perubahan iklim global, menimbulkan dampak yang signifikan terhadap produksi pertanian. Penurunan curah hujan yang drastis mengakibatkan kekeringan dan berkurangnya pasokan air untuk lahan pertanian, serta memicu ketidakseimbangan ekosistem yang berdampak pada produktivitas tanaman.
Namun, Kementerian Pertanian Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) telah melakukan langkah antisipatif untuk mengatasi dampak kemarau terhadap pertanian di daerah ini. Dalam kunjungan ke Kantor Dinas Pertanian PSP Purwakarta, kami berkesempatan untuk berbicara langsung dengan Nanan Sunandar, Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian. Nanan menguraikan situasi yang dihadapi oleh petani Purwakarta.
“Kami sangat menyadari bahwa musim kemarau ini memberikan tekanan yang besar pada para petani di Purwakarta. Kekurangan air menjadi salah satu masalah utama yang kami hadapi, mengingat kondisi irigasi yang masih dalam tahap perbaikan. Meskipun demikian, kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan yang diperlukan,” ungkap Nanan.
Menurutnya, bantuan yang baru saja diterima dari pusat berupa 125 unit pompa dan selang merupakan langkah awal yang signifikan. Meskipun masih terdapat beberapa kerusakan pada sistem irigasi, Nanan menegaskan bahwa beberapa proposal perbaikan sudah diajukan pada tahun 2024 ini kepada Kementerian, dan sedang menunggu respons.
“Saat ini, kami fokus pada perbaikan kontur tanah terkait penggunaan pompa. Para petani juga memberikan kontribusi swadaya untuk memperbaiki situasi ini. Terkait pemeliharaan alat tani, meskipun sebagian sudah agak tua, kami tetap mengandalkan dukungan dari para petani,” lanjut Nanan.
Perlu dicatat bahwa situasi ini menjadi semakin mendesak mengingat proyeksi krisis pangan yang mungkin terjadi karena faktor alam seperti fenomena El Niño. Kolaborasi dengan pihak TNI juga menjadi salah satu strategi yang dikerjasamakan untuk memastikan kelancaran produksi pertanian.
Saat musim tanam gadu dan musim tanam kemarau tiba, masalah kekurangan air untuk pengairan lahan pertanian menjadi kenyataan yang tak terhindarkan. Namun, upaya pemerintah bersama Kementerian Pertanian Prasarana dan Sarana Pertanian menawarkan harapan bagi petani di Purwakarta untuk menghadapi tantangan ini dengan lebih baik.
Dengan bantuan yang diberikan, dampaknya pada petani Purwakarta akan sangat signifikan. Pertama-tama, adanya 125 unit pompa dan selang yang disediakan akan membantu meningkatkan akses petani terhadap air irigasi, sehingga pengairan lahan pertanian bisa lebih efisien dan produktif. Ini akan membantu mengatasi masalah kekeringan dan meningkatkan hasil panen.
Selain itu, perbaikan kontur tanah yang dilakukan dengan bantuan pompa akan membuat tanah menjadi lebih subur dan siap untuk menanam. Ini akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian secara keseluruhan di wilayah tersebut.
Lebih jauh lagi, kolaborasi dengan pihak TNI juga akan membantu memperkuat ketahanan pangan dan keamanan nasional. Dengan melibatkan TNI dalam upaya produksi pertanian, akan ada peningkatan keamanan pangan di Purwakarta serta penguatan kerjasama antara sektor pertanian dan pertahanan negara.
Selain bantuan yang baru saja diterima, langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya oleh Pemkab melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) juga memberikan kontribusi yang berarti. Di Kabupaten Purwakarta, telah direalisasikan program optimalisasi lahan di Kampung Cileutik, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru dengan membangun dam dengan lebar 8 meter, tinggi 2 meter yang membendung aliran Sungai Cileutik. Selain dam bendung air tersebut, Seksi Pengelolaan Lahan Air (PLA) pada Bidang Sumber Daya Pertanian (SDP) Dispangtan Kabupaten Purwakarta bersama para anggota Kelompok Tani Cileutik, Desa Pasanggrahan juga membangun saluran irigasi yang menembus areal persawahan di kaki Gunung Parang itu sepanjang 430 meter. Semua ini merupakan upaya konkret dalam mengatasi tantangan kemarau dan meningkatkan ketahanan pangan di Purwakarta.
Dengan langkah-langkah antisipatif yang diterapkan, diharapkan pertanian di Purwakarta bisa tetap produktif dan berdaya saing, meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem seperti kemarau. Menjadi esensi penting bagi pemerintah untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan di level lokal, sehingga masyarakat petani dapat berkontribusi secara optimal dalam upaya menjaga keseimbangan ketahanan pangan nasional. Semua pihak, baik dari sektor publik maupun swasta, diharapkan dapat bersinergi dalam mendukung upaya-upaya ini, sehingga efektivitas dalam menghadapi tantangan kemarau dan mengamankan produksi pertanian dapat tercapai dengan baik.