Kolaborasi Kuat Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan: Food Estate Partisipatif Jawa Barat, Sumedang

banner 468x60

Sumedang, 30 Januari 2024 – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, mengawali kegiatan pembinaan pertanian di Sumedang, Jawa Barat, dengan menghadirkan visi besar pemerintah dalam mendukung Food Estate Partisipatif. Tujuan utama adalah peningkatan produksi padi dan jagung secara nasional serta pendorongan pengembangan food estate di Jawa Barat.

 

Program STARBAK (Satu Hektare Buruh Tani Bangkit, Satu Desa Satu Hektare) menjadi langkah konkret Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan bantuan kepada program food estate partisipatif di Sumedang. Sebanyak 60.000 peserta dari seluruh Jawa Barat turut serta dalam kegiatan pembinaan pertanian yang diselenggarakan di Halaman Pusat Pemerintah Sumedang.

 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan sebanyak 10.000 hektar bibit jagung, dengan janji akan menambah bantuan hingga 20.000 hektar setelah dua bulan tanam. “Sebulan atau dua bulan akan kami cek, baru kami tambah lagi bantuannya,” ungkapnya, menegaskan komitmen untuk memastikan keberlanjutan produksi pertanian.

 

Selain bibit jagung, beberapa individu seperti Babinsa sersan mayor, PPN, ketua kelompok tani, dan LMDA, dipanggil ke atas panggung untuk menerima bantuan hand traktor. Menteri Pertanian memberikan arahan, “Penuhi permintaannya (hand traktor). Pertanian itu dikerjakan, bukan diperdebatkan.”

Food estate partisipatif dipandang sebagai langkah strategis untuk memastikan ketahanan pangan generasi mendatang. Menteri Pertanian menekankan, “Kalau kekurangan jagung, kita produksi jagung; kalau kekurangan padi, kita produksi padi.” Produksi pertama mencapai 6,5 ton, angka yang menggembirakan dan menunjukkan potensi tinggi dalam skala luas.

 

Terkait dukungan keuangan, Menteri Pertanian menjelaskan, “Nantinya, bantuan sebesar 14 triliun ditujukan untuk pupuk.” Upaya ini merupakan hasil perjuangan, seperti yang dijelaskan Menteri, “Kami membujuk pak presiden, pak petani membutuhkan uluran tangan bapak, sehingga pak presiden memberikan bantuan 14 triliun.”

 

Babinsa turut menyoroti keluhan petani terkait kelangkaan pupuk. Menteri Pertanian berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan mempermudah akses petani menggunakan KTP. Selain itu, keluhan terkait solar juga mendapat perhatian, dengan Menteri Pertanian menjelaskan, “Kami sudah telepon menteri ESDM. Hanya butuh tanda tangan kepala desa.”

 

Menteri Pertanian menambahkan bantuan bibit untuk lahan jagung di Jawa Barat sebesar 120.000 hektar. “Saya lihat nanti 3 bulan, saya tambah bantuan 50.000 hektar untuk jagung. Karena orang Sumedang, Jawa Barat, orangnya baik-baik,” ungkapnya, menunjukkan kepercayaan pada kerjasama dengan masyarakat setempat.

 

Tidak hanya memberikan bantuan kepada petani dengan lahan, Menteri Pertanian juga memberikan perhatian khusus kepada petani muda yang tidak memiliki lahan sendiri. Dalam pidatonya, Menteri Pertanian menyampaikan, “Kalau para pengecer yang mempermainkan nasib petani, izinnya kami cabut!”

 

Pentingnya peran petani dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak luput dari perhatian Prabowo, Menteri Pertahanan. Dalam kolaborasi antara Kementan dan Kemenhan, Prabowo menegaskan bahwa petani memiliki peran penting dalam perang melalui hasil panen. “Tanpa petani, tidak ada tentara. Tanpa pangan, kita tidak bisa perang,” katanya, memotivasi prajurit TNI yang turut hadir dalam acara tersebut.

Pj Bupati Sumedang menyambut baik kegiatan pembinaan pertanian ini, menganggapnya sebagai bekal berharga bagi Pemkab Sumedang dalam mengakselerasi pembangunan selama satu tahun ke depan, khususnya untuk memperkuat kemandirian ketahanan pangan daerah. “Kita tidak tahu, El Nino dan climate change seperti apa, yang jelas kita persiapkan (antisipasi) skenario terburuk. Kita harus punya kemandirian ketahanan pangan,” tuturnya, menekankan pentingnya persiapan menghadapi berbagai tantangan.

 

Bantuan tidak hanya bersifat materiil, namun juga mencakup hewan ternak. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se-Provinsi Jabar menerima bantuan berupa 100 ekor domba senilai Rp 280 juta, sementara Kelompok Peternak Kabupaten Sumedang mendapatkan 50 ekor domba senilai Rp 140 juta.

 

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar juga tidak luput dari bantuan, dengan mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) peternakan dan kesehatan hewan senilai lebih dari Rp 37 miliar. Bantuan benih horti sebanyak 67 ribu batang senilai Rp 1,7 miliar diserahkan kepada LMDH Provinsi Jabar, dan 33 ribu batang benih horti senilai Rp 700 juta untuk LMDH Kabupaten Sumedang.

 

Total bantuan yang diberikan oleh Kementan pada acara tersebut mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp 58.525.931.000. Prabowo, Menteri Pertahanan, menutup kegiatan tersebut dengan mengingatkan kembali peran penting petani dalam sejarah perjuangan Indonesia. “Segala masalah yang berurusan dengan produksi pangan itu masalah yang sangat strategis bagi bangsa Indonesia,” sebut Prabowo.

 

Ini juga menggarisbawahi pentingnya peran Kementerian Pertanian bidang Prasarana dan Sarana terlihat dalam distribusi hand traktor, pengelolaan pupuk, dan pemudahan akses energi. Kementerian ini tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga memastikan infrastruktur dan sarana yang dibutuhkan oleh petani.

 

Dengan bantuan yang melibatkan kolaborasi di berbagai bidang, termasuk Kementerian Pertanian bidang Tanaman Pangan, mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan produktivitas pertanian menjadi tujuan bersama yang semakin dapat dikejar. Melalui sinergi antara berbagai kementerian, pemerintah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung sektor pertanian dan petani Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *