Target News
Penajam Paser Utara – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi serta Ketua MPR Ahmad Muzani untuk meresmikan Istana Negara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (11/10/2024).
Hadir pula mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri ATR/ BPN Agus H. Yudhoyono, Wakil Menteri ATR/ BPN Raja Juli Antoni, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi & UMKM Teten Masduki, Kapolri Listyo Sigit, Panglima TNI Agus Subiyanto dan sejumlah Direktur Utama BUMN Karya.
“Pada sore hari ini kita akan bersama-sama meresmikan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara. Dan karena Istana Garuda saat ini masih dalam proses finishing dan dimungkinkan masih memakan waktu 1 bulan ke depan, maka pada hari ini saya akan resmikan Istana Negara terlebih dahulu. Dan nanti untuk Istana Garuda akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataannya.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menerangkan, pembangunan Istana Negara dan juga Istana Garuda yang dilakukan oleh Kementerian PUPR di IKN, diawali dengan proses design development, yang kemudian dilanjutkan dengan proses pelaksanaan. Dan seluruh tahapan prosesnya merupakan karya dari anak bangsa.
“Istana Negara dan Istana Garuda ini adalah karya anak bangsa. Ini satu-satunya istana di Indonesia yang bukan merupakan peninggalan kolonial Belanda. Untuk desainnya sendiri dilakukan oleh Nyoman Nuarta, untuk furniture serta desain interiornya digagas oleh pak Rudi Dodo, dan untuk lansekap didesain oleh Pak Yeye,” terang Dirjen Diana.
Di samping itu, seluruh material yang digunakan dalam pembangunan Istana Negara dan Istaana Garuda juga dikirim dari berbagai daerah di Indonesia. “Seluruh material lokal kita bawa kesini, mulai dari tembaga untuk pintu dan lampu yang berasal dari Boyolali, kemudian ukiran-ukiran dari seluruh Indonesia juga kita terapkan pada beberapa ruangan seperti di Ruang Kredensial yang dimanfaatkan untuk menerima tamu-tamu kenegaraan. Sehingga pembangunan Istana Negara ini bertemakan kegotongroyongan,” tambah Dirjen Diana.
Dirjen Diana berharap, seluruh proses pembangunan Istana Negara dan Istana Garuda yang telah menerapkan kaidah-kaidah NSPK, seperti Bangunan Gedung Hijau dan Bangunan Cerdas ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan bangunan gedung lainnya di seluruh Indonesia. Sehingga tidak hanya berperan penting dalam sejarah IKN, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan Urban Design Development di Indonesia.
“Istana Negara diharapkan dapat bermanfaat untuk selamanya, sebagai warisan bagi anak cucu bangsa yang akan terus menerus kita kenang,” ujar Dirjen Diana.
Kepala BPPW Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra menambahkan, seluruh tahapan pelaksanaan pembangunan Istana Negara dilakukan dalam jangka waktu sekitar 23 bulan, terhitung sejak November 2022 hingga Oktober 2024.
“Proses pembangunannya memakan waktu sekitar 23 bulan, yang terbagi dalam tahapan perencanaan selama 4 bulan untuk mematangkan struktur, arsitektural, hingga mekanikal elektrikal, dan interior. Untuk kemudian dilanjutkan pelaksanaan pembangunannya oleh kontraktor PT PP – PT. Wijaya Karya KSO,” terang Rozali Indra.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, dan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. (Alexander***)