Palembang, target news.co.id – Reuni Akbar lintas generasi yang diadakan di kebun gede avenue. Jln Sultan Moh Mansyur 35 Ilir kec Ilir Barat ll Palembang,27/10/2024.
Reuni Akbar adalah pertemuan silaturahmi yang lama hilang kini kembali lagi. Apalagi Reuni lintas generasi, sungguh suatu pertemuan antara kakak kelas dan adik kelas yang sudah lama dan jauh jarak perpisahan yang sudah terjadi, bisa berjumpa kembali.
Pertemuan yang sangat dirindukan oleh masing-masing alumni, menjadi kan momen untuk bernostalgia, mengenang kebersamaan, kekocakan, dimasa sekolah dulu. Tanpa terkecuali guru paripurna dan juga murid murid yang masih dalam tahap pembelajaran di ikut sertakan dalam acara tersebut.
Reuni Akbar lintas generasi ini di hadiri kurang lebih 300 orang, pada hari Sabtu 12 Oktober 2024, diantaranya alumni angkatan 1985 sampai 2023. Sungguh suatu pertemuan yang berlangsung sangat meriah dan penuh suka cita. Namun dibalik itu semua ada rasa kecewa, suatu dugaan persengkongkolan dan ketidak terbukaan antara panitia penyelenggara.
Panitia penyelenggara tersebut terdiri dari alumni MAN itu sendiri, yakni alumni 1986, 1991, alumni 1994, 1996, 1998 bahkan dari alumni yg lebih mudapun ada. Termasuklah adik-adik yang sedang belajar di Tahun tersebut. Tidak ada transparansi dan tertutupnya masalah dana, pemasukan dan pengeluaran baik dari donatur, proposal maupun dari anggota alumni itu sendiri. Kalau pun tidak ditanya tidak akan ada pemberitahuan itu. Ungkap beberapa orang yang terlibat salah satunya bernama Sri Hardianti, dalam kepanitiaan acara Akbar MAN 1 Palembang.
Ketua pelaksana acara Reuni Akbar lintas generasi, tidak sepantasnya mengatakan siapa Yang akan menutupi kekurangan biaya reuni tersebut. Salah satu panitia pun Sri Hardianti menjawab “Apa gunanya panitia jika hanya ketua yang mau menanggung biaya kekurangan, bisa dimusyawarahkan” Tapi itu hanya kata-kata yang menutupi agar panitia tidak menanyakan jumlah dana yang ada. Dan kemungkinan mengira tidak akan menanyakan lagi karena gertakan disuruh bayar. Bendahara pun seolah menutupi tidak terbuka dan tidak rapinya pembukuan keuangan acara Reuni Akbar MAN 1.
Bendahara tidak membuka dan menjelaskan dana bantuan baik itu proposal ataupun dari donatur. Salah satu panitia acara Reuni Akbar antar lintas generasi, Purnamawati mengatakan ‘kita hanya ingin kepanitiaan menjelaskan keluar masuknya keuangan, dana yang tercatat. jika tidak ada keterbukaan maka rasa kecewa dan ketidak percayaan terhadap panitia khususnya ketua pelaksana dan bendahara serta panitia yang dikatakan panitia inti itu ada kongkalikong.
Kepanitiaan dalam acara tersebut seperti nya hanya orang tertentu yang tau pemasukan dan pengeluaran dana reuni Akbar, banyak ditutupi sama seperti reuni Akbar 4 tahun sebelumnya. Dugaan itu sangat lah menjurus dikarenakan tahun sebelumnya bantuan donatur itu setelah acara baru masuk ke dalam dana rekening alumni. Suatu yang mustahil acara yang sudah selesai dana masuk tetapi tidak dikatakan kepada panitia. Hanya panitia tertentu juga yang tau.
Akhir dari percakapan dan curhatan dari panitia acara Reuni Akbar lintas generasi Purnamawati dan Sri Hardianti yang mewakili panitia lain, hanya ingin keterbukaan yang jelas. Kurang lebih nya dana bisa di musyawarah kan. ” Kami hanya menunggu dengan batas waktunya” ujar salah satu panitia Reuni Akbar lintas generasi. Jika tidak ada kejelasan maka pertanyaan dan praduga terhadap oknum panitia tersebut kita lanjut ceritanya di berita berikutnya, ujar Sri Hardianti panitia yang merasa kecewa. sebab kami para panitia sebagian tidak akan mempertanyakan jika ada keterbukaan. Jika sudah dijelaskan tuntas cerita.
Penulis: Supriyono