Banyuwangi, target news.co.id – kegaduhan yang terjadi di dalam proses pengangkatan Kepala Dusun Kepatihan atas nama Rikky Aditama yang di lakukan oleh kepala Desa Cluring kecamatan Cluring di duga ada keberpihakan dan kekeliruan,terlebih pengangkatan kepala Dusun Kepatihan belum mendapatkan restu dari pihak kecamatan.
Persoalan kegaduhan yang terjadi berawal, dari tidak terimanya salah satu calon kepala Dusun yang bernama Fanny Dwi Handika.padahal oleh panitia,Fanny Dwi Handika dinyatakan lolos dari seleksi dan mendapat nilai tertinggi.anehnya,pengangkatan kepala Dusun di Desa Cluring lain dari biasanya, pengangkatan kepala Dusun Di Desa Cluring di tentukan bukan dari nilai tertinggi melainkan dari hasil poin yang di dapat dari masing-masing kandidat.
Sehingga Fanny Dwi Handika mesti di nyatakan mendapat nilai tertinggi pada saat penilaian.di nyatakan tidak bisa lolos menjadi kepala Dusun,di karenakan dari hasil penilaian kepada Desa, poin yang di dapat oleh Fanny Dwi Handika masih di bawah poin yang di dapat Rikki Aditama.
Karena tidak mau ada perselisihan,pihak kecamatan mengundang para pihak untuk di lakukan mediasi yang bertujuan untuk mendinginkan suasana agar bisa meredam kegaduhan.namun sayang, proses mediasi yang di lakukan pihak pemerintah kecamatan tidak juga membuahkan keberhasilan.
Bertempat Di ruang Camat kantor kecamatan Cluring.mediasi yang di hadiri oleh kepala Desa Cluring, sekertaris Desa Cluring,Camat Cluring,Fanny Dwi Handika di dampingi sang ayah, Riki Aditama dan M.Yunus selaku tokoh masyarakat berjalan alot Hingga sampai menimbulkan perdebatan.pada akhirnya mediasi yang berlangsung hampir 3 jam itu dinyatakan belum ada kesepakatan karena masih menunggu proses penjelasan dari pihak pemerintah Daerah kabupaten Banyuwangi.
Anehnya kepala Desa Cluring Sunarto saat di konfirmasi perihal sejak kapan untuk proses pengangkatan kepala Dusun yang menentukan adalah poin bukan hasil penilaian enggan memberikan jawaban.
“Saya No Command dulu mas”jawabnya singkat.jum’at (5/1/2024)
Sementara Camat Cluring Hendri Suhartono ketika di konfirmasi menjelaskan kalau proses pengangkatan kepala Dusun Kepatihan atas nama Ricky Aditama masih ada permasalahan,karena ada yang salah pada saat proses pelaporan ke kecamatan.
“Kalau saya berpatokan di Peraturan Bupati, seharusnya Yang mendapat nilai tertinggi itu itulah yang harus di angkat,bukan berdasarkan poin.baru kali ini lo proses pengangkatan kepala Dusun berdasarkan poin sebelumnya tidak seperti itu setau saya.kalau memang sekarang mekanismenya di rubah seperti itu seharusnya kan pihak kecamatan di beri tahu.kita pihak kecamatan itu tidak mau memberikan rekomendasi bukan karena sengaja, karena menurut saya masih ada dokumen pelaporan dari Desa yang harus di Lengkapi”tegasnya.
Lebih lanjut Camat Cluring berharap,pihak pemerintahan Desa Cluring segera mengambil langkah,supaya pengangkatan kepala Dusun Kepatihan di tangguhkan terlebih dahulu sembari menunggu penjelasan dari pihak pemerintah Daerah kabupaten Banyuwangi.
“dari pada menimbulkan kegaduhan sebaiknya di berhentikan dulu lah, sambil menunggu penjelasan dari Pemda”imbuhnya.(YG).
Related News
Gara-gara Downtime, Reputasi Perusahaan e-Commerce & Jasa Keuangan Terancam! Keyword : Netmonk Prime Solusi Andal Jakarta – Operasional perusahaan di berbagai sektor banyak mengandalkan kinerja jaringan, seandainya jaringan lambat atau mengalami downtime, konsekuensinya akan mempengaruhi reputasi bisnis! Perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce, perbankan, hingga jasa keuangan akan merasakan betul dampaknya. Jika server jaringan mereka mengalami downtime, hubungan perusahaan dengan pelanggan akan terhambat dan bukan tidak mungkin mempengaruhi kepercayaan pelanggan. Downtime adalah masalah serius yang bisa berdampak besar terhadap kepercayaan pelanggan, pendapatan, dan operasional perusahaan. Setidaknya, dampak yang paling kentara dari jaringan lambat atau downtime adalah perusahaan kehilangan potensi pendapatan. Misalnya saja pada perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce, ketika platform e-commerce tidak dapat diakses, maka pelanggan tidak dapat melakukan pembelian yang sudah pasti akan langsung mengurangi potensi pendapatan. Penjualan yang hilang selama masa downtime sering kali tidak dapat sepenuhnya dipulihkan. Kondisi serupa juga bisa terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, saat downtime berlangsung, layanan seperti transfer, pembayaran, atau perdagangan saham yang dilakukan oleh pelanggan menjadi terhenti. Jelas, hal ini menyebabkan hilangnya pendapatan dari komisi atau biaya layanan. Kondisi yang demikian, bukan tidak mungkin membuat pelanggan dari perusahaan tersebut mengalami frustasi karena tidak dapat menyelesaikan transaksi atau melacak pesanan mereka. Sama halnya dengan pelanggan di perusahaan jasa keuangan yang kesal lantaran tidak dapat mengakses dana atau menyelesaikan transaksi penting. Parahnya, dapat memicu kepanikan dan menurunkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan keuangan tersebut. Jika sudah demikian, reputasi perusahaan terancam karena hilangnya kepercayaan pelanggan dan dalam kasus jasa keuangan, gangguan downtime dapat memunculkan keraguan terhadap keamanan dan keandalan sistem perusahaan. Pada beberapa kasus yang pernah terjadi, downtime dapat disertai serangan siber atau kehilangan data. Tentu, kondisi ini dapat memperburuk situasi dan memerlukan investasi besar dalam penanganan serta audit sistemnya. Sementara itu, secara lebih spesifik perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce akan mengalami kerugian operasional akibat gangguan dalam inventaris, sistem pembayaran, dan logistik. Barang mungkin tidak dapat dikirim tepat waktu sehingga mengganggu hubungan perusahaan dengan pelanggan dan mitra logistik. Perusahaan jasa keuangan juga akan mengalami hal yang sama. Kerugian operasional dalam proses internal seperti pencatatan transaksi atau penyelesaian keuangan menjadi tertunda sehingga menciptakan backlog yang menyita waktu untuk diselesaikan. Berbagai pemaparan potensi kerugian di atas, teranglah jika kinerja monitoring jaringan memegang peran sangat penting. Dan untuk memastikan kinerja server jaringan tetap berfungsi secara optimal, dibutuhkan monitoring server jaringan yang andal dan dapat dipercaya! PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan solusi monitoring server jaringan Netmonk yang bisa membantu perusahaan mengoptimalkan operasional bisnis mereka sekaligus meningkatkan reputasinya. Netmonk melalui layanan Netmonk Prime mampu memberikan pandangan mendalam mengenai performa server jaringan secara real-time. Netmonk juga memberikan insight berharga melalui laporan kinerja jaringan yang bisa digunakan perusahaan sebagai landasan dalam mengambil keputusan strategis. Laporannya tidak sekadar data saja, juga analitik secara real-time yang dapat dimanfaatkan untuk memantau dan menyelesaikan bahkan sebelum masalah terjadi. Netmonk memiliki fitur deteksi anomali (deteksi masalah jaringan) yang secara canggih dapat mengirimkan peringatan kepada server sehingga perusahaan dapat menghindari masalah kecil berkembang menjadi gangguan yang lebih besar. Langkah ini menjadi perbedaan antara downtime yang singkat dan gangguan server jaringan berkepanjangan yang merugikan. T