Banyuwangi TargerNews.co.id-Berawal dari Desas Desus yang santer di bahas melalui aplikasi WhatsApp oleh para siswa SMP Negeri 1 Purwoharjo.dalam pembahasan tersebut ada salah satu siswi yang duduk di kelas 9 telah mendapatkan perlakuan tidak senonoh oleh oknum guru laki-laki,yang di duga oknum Guru tersebut adalah Guru Matematika sekaligus Waka Kesiswaan di sekolah SMP Negeri 1 purwoharjo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi.
Dalam pembahasan itu,para siswa menceritakan dengan jelas,tentang kejadian adanya dugaan perbuatan cabul yang di lakukan oleh oknum Guru laki-laki kepada salah satu siswinya.
Akan tetapi,apa yang sekarang menjadi pergunjingan Siswa SMP Negeri 1 Purwoharjo kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi itu,di sangkal oleh pihak sekolah.
Sunoto,selaku kepala sekolah ketika di konfirmasi awak media ini menyampaikan bahwa berita itu tidak benar alias hoax.karena, menurut Sunoto hal itu sangat tidak mungkin terjadi di sekolah yang di Pimpinnya itu.Apa lagi,SMP Negeri 1 Purwoharjo adalah sekolah yang tergolong favorit se kecamatan Purwoharjo.
“Hal,ini tidak mungkin terjadi,itu hanya hoax.sangat tidak mungkin hal memalukan ini terjadi di sini.apa lagi dengan sini adalah sekolah yang sangat di minta oleh anak-anak yang ada di kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Tentangga.apalagi oknum Guru yang di Maksud adalah Guru senior dan sangat menjunjung tinggi kesopanan “Jawab Kasek Senin 2 Oktober 2023.
Selain Sunoto selaku Kepala Sekolah, Pergunjingan tidak Enak di dengar itu juga di tampik oleh BD ( Inisial )Di hadapan kepala sekolah oknum Guru Yang di duga sebagai pelaku Cabul itu bersumpah bahwa dirinya tidak pernah melakukan hal itu.
“Demi Allah,Demi Rasulullah,saya tidak melakukan hal itu,saya berani bersumpah,saya akan mencoba mengingat kembali apa yang saya lakukan pada hari Jum’at”tegasnya
Anehnya,pengakuan keluarga korban Sangat berbeda jauh dengan apa yang di sampaikan kepala sekolah SMP Negeri 1 Purwoharjo dan oknum Guru cabul tersebut
Orang tua korban yang tidak mau di sebutkan Namanya ketikan di konfirmasi beberapa awak media di rumanya membenarkan adanya dugaan pelecahan seksual yang di alami oleh anaknya.secara terang-terangan ibu korban menceritakan dengan apa yang di alami anaknya.
Namun sayang, Pihak keluarga Korban tidak berani melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib Karena alasan psikologi anak.
“Saya sudah tanyai anak saya,dan saya juga sudah mengkroscek ke teman-temannya,tapi saya takut anak saya di bully apa bila ini saya laporkan.pada dasarnya saya tidak terima dengan kejadian ini.tapi saya akan datang ke sekolah dan akan saya sampaikan persoalan ini kepada wali kelasnya, kebetulan wali kelasnya temen saya sekolah dulu.”Tegasnya.
Selajutnya,Sunoto selaku kepala sekolah ketika mau di mintai konfirmasi lanjutan pada Selasa 3 November 2023 menolak, dengan alasan di sekolahnya ada kegiatan Maulid Nabi.
Akan tetapi,dari hasil penelusuran di lapangan terlihat, setelah acara Maulid Nabi di laksanakan,Sunoto Bersama Salah Satu Guru Perempuan Yang tidak Di ketahui namanya,datang Ke rumah korban, Menemui orang tua korban sekaligus korban.
Sayangnya, hingga sampai berita ini di publikasikan Sunoto belum bisa di konfirmasi apa maksud Kedatangan Pihak sekolah ke rumah korban.(YG).