Blog  

KMS2PB Menolak Keras REVITALISASI Pasar Banyuwangi.

banner 468x60

Banyuwangi TargetNews.co.Id-Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pembangunan Berkelanjutan ( KMS2PB ) yang di komandani Aktivis senior Bumi Blambangan Holili Abdul Ghani dengan lantang menyuarakan penolakan REVITALISASI pasar Banyuwangi.

 

Penolakan REVITALISASI Pasar Banyuwangi yang sekarang di gaungkan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pembangunan Berkelanjutan Bukan Tanpa Alasan.

 

Revitalisasi Pasar Banyuwangi yang dianggarkan oleh pemerintah pusat melalui kementerian PUPR dengan nilai Anggaran kurang lebih 200 M di tahun 2024 ini,bisa di pastikan nantinya akan mangkrak,karena tidak di minati para pedagang.

 

Nampak jelas, bedasarkan desain dan gambar,Pasar Banyuwangi akan di buat menjadi bertingkat,hal itu sangat memungkinkan para pengunjung pasar akan malas naik keatas untuk melakukan transaksi jual beli dengan para pedagang.

 

Terlebih,sekarang ini di kabupaten Banyuwangi banyak sekali gedung bangunan yang mangkrak dan terbengkalai.padahal bangunan gedung tersebut Sudah menelan Anggaran pemerintah yang nilainya cukup banyak.

 

Contohnya pasar terminal terpadu yang menelan hampir 50 milyar,Dermitory Atlet hampir 10 milyar,Terminal Wiro Guno yang ada di kecamatan Genteng ,Pasar Hewan kecamatan Rogojampi, dan Gedung Juang.

 

Di konfirmasi di kediamannya,Holili menyampaikan kalau Revitalisasi Pasar Banyuwangi hanyalah membuang Anggaran dan hasilnya tidak akan sesuai keinginan.

 

“Harusnya revitalisasi pasar tidak dengan model seperti pasar Selfi sebagaimana Desain sekarang, apalagi menelan ratusan milyar yang kami nilai tidak efektif,kalau seperti itu kan terkesan hanya membuang-buang anggaran saja” ucapnya,Sabtu 25 Mei 2024.

Lebih lanjut Holili juga menyampaikan dengan lantang,kalau Pemerintah Daerah Banyuwangi tidak peka dengan apa yang di rasakan para pedagang yang sekarang berjualan di pasar Banyuwangi.seharusnya Pemerintah Daerah kabupaten Banyuwangi seharusnya lebih mengutamakan kemampuan pedagangnya bukan fisik pasarnya.

 

“Harusnya pemerintah daerah lebih mengutamakan kemampuan dan kapasitas pedagang, bagaimana pedagang laku keras jualanya dengan bantuan tiktok dan medsos, bagaimana pedagang bisa mengakses kredit mikro dengan bunga rendah, itu yang kami nilai lebih utama sekedar pembangunan fisik, bangun manusianya dulu baru fisiknya” Tegasnya.(YG).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *