Banyuwangi, targetnews.co.id – Adanya Video viral yang di unggah oleh @pgri.jember di akun media sosial Tik Tok.Masyarakat Peduli Pendidikan (MASPENDIK) yang di Ketuai oleh Yoga Yuliarto.menyayangkan sikap arogansi yang di lakukan oleh puluhan orang yang di duga oknum anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) wilayah Jawa Timur Kubu Unifa Rosyidi.
Dalam Vidio tersebut nampak puluhan orang dengan mengenakan seragam PGRI beramai-ramai mendatangi Gedung Guru Indonesia (GGI) wilayah Jawa Timur dengan tujuan mengambil alih Gedung tersebut.
Perlu di ketahui,Gedung Guru Indonesia (GGI) yang saat ini jadi rebutan adalah kantor PGRI wilayah provinsi Jawa Timur,yang sudah di tempati oleh anggota PGRI Kubu Teguh Sumarno.
Puluhan orang yang mendatangi Gedung Guru Indonesia (GGI) tersebut,di duga kuat adalah anggota PGRI Kubu Unifa Rosyidi. dengan mengunakan nada tinggi,sembari menunjuk-nunjuk tepat di depan muka anggota PGRI kubu Teguh Sumarno.Anggota PGRI Jatim Kubu Unifa Rosyidi memaksa Anggota PGRI Jatim Kubu Teguh Sumarno yang selama ini telah berkantor di GGI angkat kaki.
Tidak hanya itu,Keduanya juga nampak terlibat perdebatan hebat hingga sampai hampir terjadi perselisihan.meskipun telah terjadi perdebatan di antara keduanya.Anggota PGRI Kubu Unifa Rosyidi tetap memaksa masuk ke dalam Ruang GGI.hinga sampai anggota polisi yang ditugaskan di sana tidak bisa berbuat apa-apa.
Dari Unggahan video itu bisa di Nilai,
kalau sikap oknum anggota PGRI Jatim Kubu Unifa Rosyidi tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pendidik.karena cara yang di lakukan itu menunjukkan sikap pendidik yang tidak mendidik.
“Ketika saya melihat kejadian itu di medsos,
selaku masyarakat yang Peduli Dengan Pendidikan sangat menyayangkan.GURU itu seharusnya DI GUGU LAN DI TIRU tidak seperti itu.ini kelakuannya malah kayak preman,viral di medsos pula.apa gak malu di lihat orang tua siswa,kan masih banyak cara untuk menyelesaikan perselisihan yang ada.mereka itu kan orang pintar,tapi gak tau lagi kalau kepintarannya itu dihilangkan karena kepentingan,”ucap Yoga di Depan wartawan Senin 18 Agustus 2024.
Lebih lanjut Yoga menjelaskan,kalau persolan satu tubuh dua kepala yang terjadi di organisasi PGRI yang terjadi saat ini,masih dalam proses peradilan.sehingga siapa yang berhak mendapatkan jabatan sebagai ketua umum PGRI Belum dapat di tentukan.
“Satau saya persoalan satu tubuh dua kepala di PGRI ini masih dalam proses peradilan.Seharusnya hormati dulu lah proses peradilan yang masih berjalan,supaya tidak menimbulkan kegaduhan”Tegasnya.
(Red)