Tingkat Produktivitas Jagung Unggulan di Garut Meningkat Tajam

banner 468x60

Garut, 19 Oktober 2023 – Kinerja pertanian di Kecamatan Banyuresmi, Garut, mencapai puncak keunggulannya dengan peningkatan yang signifikan dalam produktivitas jagung. Di tengah lanskap pertanian yang dinamis, Sumarna, seorang ahli pertanian berpengalaman yang juga menjabat sebagai Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Pengelola Kelompok Tani (Poktan) di Desa Dang Deur, menyoroti fakta bahwa fondasi keberhasilan produksi pertanian yang optimal terletak pada jenis pupuk yang digunakan.

 

“Dalam mengoptimalkan hasil panen, pemilihan pupuk yang tepat adalah kunci utama. Kami cermat dalam memilih jenis pupuk, dengan mengedepankan pupuk organik yang sesuai dengan karakteristik tanah di wilayah kami,” ujar Sumarna sambil menekankan pentingnya pengetahuan mendalam tentang sifat tanah dan kebutuhan nutrisi tanaman.

 

Penggunaan pupuk organik bukan hanya sekadar preferensi, namun juga mengacu pada pengetahuan mendalam tentang kekhasan tanah di daerah tersebut. Selain pupuk organik, Sumarna menekankan bahwa penggunaan jenis pupuk lain tetap diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keasaman tanah yang beragam.

Tidak hanya mengandalkan jagung sebagai komoditas unggulan, Kecamatan Banyuresmi juga melaksanakan strategi diversifikasi dengan menanam cabai sebagai upaya menjamin stabilitas pendapatan petani di tengah risiko kegagalan panen. Dengan pengetahuan mendalam tentang rotasi tanaman dan manajemen risiko, Sumarna memimpin komunitasnya menuju keberlanjutan pertanian yang berdaya saing.

 

Sumarna memandang penting peran bibit dalam mengoptimalkan hasil panen. “Pemilihan bibit yang berkualitas, baik yang terjangkau maupun yang memiliki harga lebih tinggi, memberikan dampak besar terhadap hasil akhir produksi,” ungkapnya. Pengetahuan mendalam tentang varietas tanaman, sifat-sifat genetik, dan adaptabilitasnya terhadap kondisi lingkungan adalah pengetahuan kunci yang dimiliki Sumarna.

 

Rata-rata produksi jagung di daerah ini kini berada pada angka minimal 5 ton per hektar, mencerminkan puncak keberhasilan strategi pertanian yang dijalankan dengan penuh dedikasi.

Agus, seorang staf Kementerian Tanaman Pangan, menambahkan, “Jagung memang menjadi pilihan yang sangat cocok untuk ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Keunggulan jagung terletak pada fleksibilitasnya untuk tumbuh di berbagai topografi, ketinggian, dan jenis tanah yang beragam. Namun, kami perlu memahami kondisi spesifik setiap daerah untuk memastikan kesesuaian tanaman dengan lingkungan sekitarnya.”

 

Dia juga memberi peringatan bahwa kegagalan panen jagung bisa terjadi jika tanaman ditanam di daerah pesisir pantai yang tanahnya tinggi kandungan garam, karena jagung tidak dapat mentolerir kondisi ini untuk produksi yang optimal. Agus menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dan analisis mendalam terhadap faktor lingkungan sebelum menentukan jenis tanaman yang paling cocok untuk setiap daerah.

 

Peningkatan produktivitas di Garut, terutama di Kecamatan Banyuresmi, bukan hanya sekadar cerita keberhasilan lokal. Hal ini juga menjadi inspirasi bagi komunitas pertanian lainnya untuk mengadopsi praktik terbaik, memanfaatkan pengetahuan mendalam, dan mendukung pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *